Hidup ini hanyalah sementara. Kehidupan yang kita jalani ini hanyalah sebuah kesempatan untuk mempersiapkan segala sesuatu guna menghadapi kehidupan setelah hidup ini. Jangan sia-siakan hidup ini, jalani kehidupan ini dengan penuh makna. Sekarang atau tidak sama sekali !!!

Selasa, Juni 19, 2012

Tulisan Tentang Taiwan . . .

Ketika kita menginginkan sesuatu seluruh alam semesta akan membantu kita meraihnya. (Pepatah).

Akhirnya dengan segenap usaha dan doa, saya bisa menginjakkan kaki di negeri farmosa ini (Taiwan- Republic of China). Alhamdulillah akhirnya saya memperoleh  beasiswa penuh dari my government. Semula sempat sedih lantaran tidak  bisa mendapatkan beasiswa dari kampus. Kemudian saya sangat bersyukur sekali setelah tahu kalau beasiswa dari kampus sangat pas-pas-an. Saya melanjutkan master degree program di jurusan Computer Science di National Tsing Hua University. Sekarang sudah hampir setahun di sini.  Begitu banyak pengalaman yang yang saya dapatkan. Berikut sedikit banyak gambaran terkait negri farmosa ini, moga bisa bermanfaat.

1. Kampus
Mini bus antar jemput
Kondisi kampus sungguh sangat nyaman dan fasilitasnya pun sangat lengkap. Setiap hari, mahasiswa berjalan kaki atau mengendarai sepeda dengan bebas menuju tempat perkuliahannya.                    
Bahkan kadang kala sepeda pun ikut naik lift lantaran tempat yang ditujunya ada di lantai atas.Sepeda yang yang diparkirkan di kampus sangat banyak. Kadang kala setelah diparkirkan tidak pernah di ambil lagi sehingga begitu banyak yang menumpuk dan tinggal tunggu rusak saja. Pihak kampus sendiri, setiap tahun mengizinkan untuk mengambail sepeda yang sudah bertumpuk tersebut yang tiada diketahui lagi siapa pemiliknya. Alhamdulillah saya bisa mendapatkan dua sepeda yang masih lumayan bagus. Pengguna sepeda motor juga sangat banyak, namun mereka tidak diperbolehkan mengenderainya dan harus di parkir di pintu gerbang masuk. Jadi harus berjalan kaki menuju tempat kuliahnya.  Sedangkan mahasiwa yang tempat perkuliahannya jauh, kampus menyediakan bus kecil dan juga bus besar. Setiap 15 menit
sekali bus itu lewat. Dosen juga demikian, berjalan kaki, atau pun bersepeda ria dan sepedanya pun sungguh sangat tua, padahal dosennya sudah professor.  Kampus tempat saya belajar sungguh sangat besar. Dan di dalamnya terdapat beberapa danau kecil yang indah. Serta taman-taman indah. Ketika hari pekan atau libur, banyak pengunjung dari luar, baik orang tua atau pasangang yang menikmati pemandangan bersama keluarganya dan sekali-kali terlihat pasangan yang baru menikah sedang mengabadikan photonya dengan background danau itu.

Ada satu kondisi yang sangat memprihatin kan buat kita selaku muslim. Kondisi toilet yang sangat indah dan  rapi tapi sungguh sangat menyedihkan, air tidak tersedia untuk bersuci. Sedangkan aroma toilet sungguh sangat menakjubkan lantaran tidak di bersihkan dengan air. Letak toilet dari jarak yang jauh bisa di ketahui posisinya dengan bantuan aroma itu. Setiap yang mau ke toilet, nampak mereka membawa tissue satu package besar sebagai alat pembersih dan setelah itu tissue bekasan itu di buang di tempat sampah yang ada dalam toilet itu sehingga baunya makin bertambah bercampur. Selain itu, mereka juga membawa buku untuk dibaca dalam toilet bahkan juga membawa makanan dan makan dalam toilet, bisa bayangkan sendiri lah itu ya.
Rata-rata mahasiswa muslim yang tinggal di daerah ini, mereka selalu menyediakan botol minuman kosong di dalam tasnya yang kemudian digunakan sebagai tempat menampung air untuk bersuci ketika ke toilet.
Pernah minggu pertama saya baru di kampus sedang mengikuti pelatihan bahasa mandarin, kondis perut yang sangat tidak bisa diajak kerjasama dan sungguh sangat tidak bisa di tahan-tahan lagi, kalau harus menunggu pulang, ntar sore baru bisa pulang. Jadi langsung lari ke toilet terdekat, dan .... air dalam toilet tidak ada, orang lain pun tidak ada. Dan yang ada hanya tong sampah yang masih bersih plastiknya, nampak baru diganti oleh petugas. Langsung take action, dengan modal tong sampah itu dan mencari air, kebetulan ada tempat cuci tangan dekat toilet, langsung setelah penuh terisi dengan air itu tong sampah, baru bisa bersemedi dalam toilet.


2. Kuliah
Satu hal yang saya kagumi dari negeri ini, itu bukan keindahan atau kecanggihan,  tapi cara penduduk ini belajar mempelajari suatu hal hingga ahli. Mereka sungguh sangat luar biasa belajar hingga dalam usia remaja rambutnya sudah beruban.
Dalam kondisi perkuliahan, saya menyaksikannya sendiri. Mahasiswa bebas kalau mau ikut perkuliahan. Celana pendek, baju setengah baju, sandal bahkan dosen juga begitu. Sekilas kita berfikir kalau orang itu tidak ada etika. Dalam kuliah juga dibolehkan menggunakan laptop. Nah, banyak mahasiswa sendiri menggunakan laptop, dan hasilnya hampir semua orang itu mengunakan laptop untuk mengakses internet and Facebook. Saya yang duduk di bagian belakang memperhatikan tingkah orang ini seperti tidak peduli akan materi yang di sampaikan dosen. Tapi ketika dosen menyuruhnya ke depan untuk mengerjakan soal, dengan mudahnya mereka mengerti. Waaawwww... sedangkan kalau saya coba pahami butuh waktu yang lama untuk bisa pahami itu. 
Ternyata mereka belajar sangat rajin sekali di luar waktu kuliah. Mereka menuju pustaka dan pustaka buka hingga tengah malam. Mereka menghafal semuanya. Bahkan bagi pasangan yang bercinta/pacaran ada aturan sendiri orang itu. Saat mau belajar tidak kenal pacaran. Dan mereka baru berhenti belajar hingga shubuh datang menyapa. Sebelum menuju perbaringan tidur, orang itu berolahraga sejenak, ada yang lari keliling lapangan, berenang, basket, tenis, gym atau lainnya padahal waktu sudah menunjukan jam 3.00 am. Setelah itu mandi dan itu lah sekali cuma mandi saat itu dan langsung menuju tempat tidur. Sedangkan jam 4 sudah shubuh. Jam 8 atau 9 pagi, mereka bangun untuk mengejar kembali dunia. Langsung menuju kantin dengan membeli beberepa roti dan botol minuman teh menuju ke kelas belajar. Di kelas, saat perkuliahan tampak kepala-kepala yang tunduk lagi tidur. Dosen pun sangat mengerti mereka mengantuk jadi dibiarkan saja. Sedangkan kondisi dosen tersendiri seperti tidak ada yang peduli kalau beliau lagi mengajar. 
Kondisi perkuliahan sungguh sangat tenang dan damai rasanya. Seperti tiada ada tanda-tanda kehidupan sama sekali. Tidak ada yang tanya jawab, paling kalau dosen bertanya baru ada. Hampir rata-rata mereka sangat pemalu, bahkan pendiam. Tapi kalau kita ganggu minta bantu, habis-habisan dibantu. Di ruang kelas, hanya mahasiswa international/foreign student yang sibuk bertanya dan berdiskusi dan terasa suasana kuliah hidup dan aktif.
Kondisi perkuliahan sangat teratur. Jadwal perkuliahan sudah di rancang setahun sebelumnya dan berjalan sesuai rencana. Dan habis satu buku terpelajari. Tapi bagi mahasiswa master, alhamdulillah tidak se-sengsara mahasiswa sarjana. Jauh lebih ringan dan mudah. cuma harus rajin menuju lab. Mahasiswa master di fokuskan untuk melakukan riset bagi yang mengambil bidang riset.

Untuk melanjutkan master, tidak mesti sesuai dengan latar belakang pendidikan sarjana. Saya sendiri  lulusan FMIPA Matematika, tapi saya melanjutkan Master Degree di jurusan Computer Science. Pihak jurusan ternyata mempunyai  peraturan tersendiri. Sebelum lulus menjadi master, harus sudah mengambil beberapa matakuliah wajib di tingkat sarjana. Dalam kasus saya ini, ada 3 matakuliah yang harus sudah ambil, yaitu: Design  and Analysis Algorithm, Computer Architecture, Operating SystemSetiap kampus mempunyai peraturan berbeda-beda, ada yang dua mata kuliah saja. Sebenarnya sih tidak masalah kalau harus mengambil matakuliah itu, tapi mata kuliah itu diajarkan dalam bahasa china karena mata kuliah undergraduate. Jadi, saya pun harus mengambil matakuliah itu. Syukur kalau professor yang mengajarnya bisa berbahasa inggris, kita bisa berdiskusi setelah perkuliahan selesai, tapi kalau kurang pandai, professor said: Sorry, this course is provide in Chinese, you should take the other course. 


3. Asrama
Asrama mahasiswa
Mahasiswa hampir semuanya tinggal di asrama yang ada dalam kampus. Hanya beberapa yang memilih tinggal di luar kampus. Di kampus tempat saya belajar ini,  terdapat beberapa bangunan megah yang dijadikan asrama dan letaknya di atas bukit, sangat jauh dari lokasi perkuliahan. Setiap hari harus naik turun bukit atau tangga. Kalau turunnya gampang, langsung meluncur dengan sepeda, nah kalau naik nya yang harus dipikirkan. Tapi tetap harus berjuang dan sekalian olaharaga lah. Bagi mahasiswa tingkat sarjana, satu kamar 4 orang dengan ruangan pas-pas-an. Satu orang dapat jatah satu meja dan tempat tidur diatasnya. Serta lemari baju seadanya.

Sungguh kalau kita survey kamar mereka seperti bukan kamar, segalanya penuh dengan barang dan sesuatu lainnya. Sedang kan mahasisa master atau doctor, satu kamar dua orang dan lumayan nyaman bila dibandingkan dengan anak sarjana. Bagi yang merasa tidak nyaman tinggal berdua, bisa juga pindah ke asrama yang khusus satu orang satu kamar dengan biaya yang mahal tentunya. Selain itu, di dalam kamar di syaratkan tidak boleh memasak atau menggunakan kulkas. Setiap lantai tersedia dapur untuk memasak. Jadi tidak ada alasan untuk memasak dalam kamar. Peraturan ya peraturan, namun banyak juga yang melanggar. Termasuk saya sendiri.  Di dapur tersedia fasilitas memasak yang bisa digunakan ramai-ramai dengan  yang lain. Semua boleh menggunakan, baik memasak mie, daging atau pun babi. Itu yang sangat saya khawatirkan. Jadi lebih aman saya memasak saja dalam kamar. Untuk kamar mandi, tersedia diluar kamar. Satu kamar mandi untuk dua kamar. Sedangkan untuk yang single room  atau kamar untuk satu orang, kamar mandinya tersedia lengkap di dalam kamar. 

4. Asmara
Hal yang menarik untuk dibahas. Sepintas terpikir, kalau asmara tidak lah penting bagi mereka, ternyata saya salah. Hampir setiap mahasiswa lokal sini, mereka mempunya pasangan sendiri. Ketika belajar memang tidak tampak, tapi ketika waktu istirahat atau jam makan mereka berkumpul bersama. Tidak sedikit dari mereka yang mempertemukan bibirnya atau ciuman lah bahkan tempat umum pun jadi. Pernah saya diskusi dengan mahasiwa lokal terkait itu masalah, ternyata pihak kampus mengizinkan di swalayan kampus menjual alat untuk berhubungan itu. Mahasiswa bebas menggunakannya. Tiada sedikit juga, pasangannya yang masuk kamar hingga pagi baru keluar. 
Untuk kondisi di luar kampus pun sangat mendukung. Rata-rata hotel menfasilitasinya khusus untuk itu. Ada harga sewa hotel perjam lagi. Ketika hari sabtu minggu datang, harga hotel melambung tinggi dan rata-rata penuh penghuninya dengan pasangan.

5. Makanan
Begitu ragam jenis makanan dan minuman tersedia di negeri farmosa ini. Salah satu yang paling favorite adalah toufu, yang merupakan tahu busuk yang baunya sangat menyengat. Tapi bagi penduduk, itu lah yang paling enak dan lezat. Selain itu, begitu banyak yang mengandung babi, bahkan darah babi dijadikan makanan juga. Umumnya, masyarakat Taiwan lebih suka makan di restaurant. Mahasiswa pun selalu membeli makanan daripada harus masak. Dalam sehari, begitu banyak makanan yang mereka beli, mulai pagi hari, mereka minum susu, teh, roti, dan jenis makanan ringan yang sudah di package dengan sangat bagus kemudian makan mie porsi jumbom begitu juga seterusnya hingga malam. Dalam sehari, begitu banyak sampah dan botol minuman yang terkumpul di tong sampah.

6. Service
Hal lainnya yang saya pelajari dari orang itu adalah masalah datang, langsung selesaikan.
 Salah satunya adalah bagian administrasi. Hanya butuh waktu sebentar untuk menyelesaikan segala masalah terkait administrasi dan tidak dipersulit. Gambar di samping merupakan suasana ruang administrasi saat seorang mahasiswa melaporkan bahwa ia telah habis jadwal mengajar sebagai Teaching Asistant lab. Pegawai administrasi langsung membantunya. Saya sering mendapatkan kiriman surat dan alamat yang saya tuliskan adalah alamat jurusan komputer tempat saya belajar. Ketika kiriman datang, pihak administrasi langsung menghubungi saya via email atau telepon. Kadang saya tidak bisa langsung mengambil itu kiriman lantaran ada kesibukan lain. Ternyata pihak administrasi langsung melacak data-data saya terkait jadwal kuliah atau lainnya sehingga bisa segera sampai ke saya. Nah, ketika saya masuk kuliah, tiba-tiba Teaching Asistant mata kuliah tersebut langsung memberikan kiriman itu ke saya.
Selain itu, ketika ada masalah kerusakan atau lainnya, mereka langsung menanganinya dengan cepat. Salah satu contohnya adalah ketika hujan atau ada pipa air yang bocor, langsung dikerahkan peralatan yang luar  biasa.

7. Hello=Goodbye

Waktu begitu berharga bagi orang Taiwan. Mereka begitu pandai memanfaatkan waktu. Semuanya nampak dalam kesibukan masing-masing. Walaupun sopir taksi atau bus, sambil menunggu penumpang dimanfaatkan untuk membaca. Bahkan pedagang sayur pun demikian sambil menunggu pelanggan. Mereka sangat senang kalau kita bilang "kamu sangat sibuk sekali ya". Mereka tidak mau nampak menganggur.
Begitu juga dengan mahasiswa. Ketika mereka saling berjumpa mereka hanya tegur sapa, just say "Hello and   Goodbye" sambil berjalan. menuju tujuan masing and nonstop. Terasa sekali mereka tidak peduli, padahal mereka menuju tempat belajarnya dan langsung belajar.

8. English, just reading well
Bahasa Inggris mahasiswa Taiwan juga sangat bagus tapi hanya skill reading yang luar biasa. Untuk speaking mereka masih sangat kurang. Sehingga mereka merasa malu untuk berdialog dengan foreign. Bila dibandingkan skill kemampuan bahasa inggri saya dengan mereka masih jauh lebih bagus mereka. Mereka menghafal semua vocab lancar. Rata-rata matakuliah harus melakukan presentasi project yang di buat. Presentasi kebanyakan secara individu.

********************************************************************************
Akhirnya saya sadari  dan bisa menyimpulkan, kalau kita sebagai kaum muslimim mampu menyamai langkah mereka atau lebih, insyaALLAH kita mampu berkarya di atas mereka. Kenapa tidak.... kita yang belajar membaca dengan ASMA ALLAH. Tentu akan lebih berkah. Hal ini kita bisa lihat sendiri para ilmuwan dan ulama Muslim yang telah membuktikannya, umur tidak menjadi kendala. Yang penting belajar Lillahi Ta'ala. Mereka belajar, dan ibadah sungguh sangat luar biasa. Untuk bertahan hidup hanya makan satu potong roti dan minum air putih. Alhasil mereka menjadi luar biasa. Keikhlasan mereka terlihat dengan jelas kitab atau buku yang mereka karang. Sampai saat ini, buku yang mereka karang menjadi rujukan penduduk dunia. T
Semoga kita mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan diberkahi ALLAH SWT, amiiin
*********************************************************************************

International Student
Negeri Farmosa

1 komentar:

  1. Assalamualaikum, perkenalkan saya Teguh dari Riau. Saya sangat suka dengan cara bang Majid mendeskripsikan NTHU melalu tulisan ini, saya merasa mendapat gambaran mengenai kampus tsb karena saya juga berniat untuk apply salah satu program Computer science disana.
    Jika berkenan, saya ingin menanyakan mengenai persyaratan masuk ke department computer science. Saya sudah tanyakan ke pihak admission office, tetapi belum ada tanggapan saat ini. Bolehkah saya tahu dokumen yang saat itu bang Majid kirimkan?
    Apakah ketika pendaftaran, pihak department meminta untuk apply score GRE?? Lalu, bagaimana mensiasati dokumen finansial yang dibutuhkan, sementara saat ini saya belum mendapatkan sponsor sehingga belum memiliki dokumen sponsorship yg dimaksud oleh pihak admission office.
    Terima kasih banyak atas tanggapannya.

    BalasHapus